Goa Embultuk di blitar
Siapa sih yang nggak tau PKI? Partai Komunis Indonesia. Pemberontak terbesar di sepanjang sejarah Indonesia. Kita semua tau bahwa PKI telah menorehkan kisah emas dalam sejarah bangsa kita tercinta. G30SPKI, tujuh pejabat tinggi yang menghilang dan ditemukan dalam sebuah sumur yang kemudian dikenal dengan nama Lubang Buaya, pasukan yang mencapai puluhan juta di seluruh pelosok negeri, serta tempat persembunyian yang strategis dan sulit untuk dilacak keberadaannya.
Tahukah kalian? Bahwa Blitar, kota yang menjadi tempat peristirahatan Bung Karno ini, kota yang dijuluki Kota Proklamator serta kota kelahiran saya ini, justru menjadibasecamp terbesar PKI. Tentu saja tidak di pusat kotanya. Melainkan di Blitar bagian Selatan, mendekati pantai selatan. Nah.. salah satu sarang atau tempat persembunyian PKI yang masih alami adalah Goa Embultuk.
Kondisi yang strategis di dalam Goa ini, serta kondisi geografis Blitar sendiri membuat anggota PKI sulit ditemukan. Goa ini termasuk Goa yang unik dan masih alami. Kenapa begitu? Eittss.. sebelumnya, kita harus tau dong dimana letak goa ini. Nah, Goa Embultuk berada di Blitar Selatan, tepatnya di Desa Tumpakkepuh, Kecamatan Bakung berjarak kurang lebih 40 km dari kota Blitar dan menempuh waktu sekitar 1-1,5 jam, searah dengan Pantai Pangi, dan juga Monumen Trisula. Monumen ini nih yang juga menjadi bukti penumpasan sisa-sisa anggota PKI di Blitar Selatan, melalui Operasi Trisula.
hmm.. udah dulu ya bahas PKI nya, sekarang kita bahas Goa Embultuk lagi ^^
Jadi, Goa Embultuk ini benar-benar masih alami. Tidak seperti Goa Maharani, Goa Akbar, Goa Lowo, dll. Goa ini masih dipenuhi dengan air. Bisa juga dikatakan bahwa goa ini merupakan goa air atau sejenisnya. Panjang goa ini mencapai 1500 meter dan menghubungkan dua desa. Foto-foto ini merupakan koleksi pribadi yang diambil sekitar 3 tahun yang lalu ketika saya dan teman-teman tertantang untuk menjelajahi goa ini :)
Ketika memasuki goa ini, kita langsung disuguhi stalakmit-stalakmit yang luar biasa indah. Namun, akses di dalam goa ini tidak bisa dibilang mudah. Tanah yang kita pijaki tidak terlihat sama sekali karena tertutup air dan gelap. Penerangan hanya berasal dari dua lampu minyak milik dua orang pemandu. Memang sih, di pinggir-pinggir goa ada lampu listrik. Tapiiiiii… itu khusus untuk Bupati dan pejabat lainnya.
Tantangan yang kita hadapi tidak berhenti di sini. Ketika sedang enak-enaknya berjalan sambil menikmati interior goa, jika tidak hati-hati kaki bisa saja terpelosok ke dalam lubang-lubang kecil yang di dalamnya ada batu yang lumayan tajam. Selain itu, ada saat ketika langit-langit goa sangat rendah sehingga kita harus merunduk atau tiarap untuk melewatinya. Semakin kita masuk ke dalam goa, okseigen yang tersedia pun juga semakin sedikit. Bayangkan, bagaimana bisa anggota PKI tersebut sembunyi dalam kondisi seperti ini?
Lalu di dalam goa ini, ada juga air yang bisa dibilang palung dalam goa dengan kedalaman 3 meter. Dan itu pun juga harus kuta lewati untuk menuju pemandangan goa yang lebih menakjubkan. Kata pemandu kami saat itu, semakin ke dalam, pemandangannya semakin eksotis. Warna-warna stalakmitnya semakin beragam. Dan… dentuman suara yang dihasilkan dari stalakmit yang dipukul pun juga semakin merdu. Godaan-godaan inilah yang membuai kami untuk terus masuk ke dalam Sarang PKI ini. Hmm.. kembali ke palung goa sedalam kurang lebih 3 meter ini. Untuk yang tidak bisa berenang seperti saya harap tenang, karena di pinggir dinding goa ini sudah terpasang tali dan jembatan sederhana untuk menyeberangi palung ini. Ngeri memang. Air yang berwarna biru kehijauan, tenang tanpa ada gerakan sedikitpun, membuat pikiran ini berkecamuk. Apa yang terjadi jika ada hewan buas atau apapun itu? atau mungkin aku akan menginjak tengkorak atau tulang-tulang? K
Akhirnya selesai juga penyeberangan tadi. Daaaaaaannnn… subhanallah indahnya ukiran Sang Maha Agung. Interior yang sungguh indah. Eksotis. Seluas mata memandang adalah hamparan stalakmit dengan berbagai bentuk dan warna. Ketika mata ini terpejam, gemericik air terdengar dengan riuhnya. Menandakan bahwa goa seluas ini memang tidak ada penghuninya. Dan saya memberikan apresiasi kepada para anggota PKI yang telah menemukan tempat ini. Ini adalah foto-foto yang sempat kami potret di dalam goa.
sumber: http://wisata.kompasiana.com/
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar kalian yah..