Alat Ekskresi pada Manusia
Masih ingatkah kamu ciri-ciri dari makhluk hidup? Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah memerukan makanan. Zat-zat makanan dalam tubuh makhluk hidup diubah menjadi energi. Proses pencernaan dalam makhluk hidup menghasilkan sari makanan.
Sari makanan ini dibakar dalam sel menghasilkan energy. Tahukah kamu saat mengubah zat makanan menjadi energy, sel menghasilkan limbah? Limbah yang dihasilkan berupa zat-zat sisa metabolisme. Zat ini tidak dimanfaatkan lagi oleh tubuh. Oleh karena itu, zat ini harus dibuang agar tidak meracuni tubuh. Proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme disebut proses pengeluaran atau ekskresi.
Pada tubuh manusia terdapat organ-organ yang mempunyai fungsi satu sama lainnya berbeda. Tahukah kamu organ yang termasuk dalam system ekskresi? Zat diekskresikan keluar tubuh oleh organ ekskresi, yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
1. Ginjal
Ginjal merupakan alat penyaring darah yang bentuknya seperti kacang. Ginjal pada manusia terdapat 2 buah. Panjang ginjal antara 10cm-15cm, beratnya kurang lebih 200 gr, terletak di dalam rongga perut bagian belakang agak ke atas dan di dekat tulang belakang. Kedudukan ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Tepat diatas ginjal kanan terdapat hati yang banyak menempati ruang.
Ginjal menyaring darah sebanyak 1.500 liter per hari sehingga ada beberapa zat yang harus dibuang melalui alat pengeluaran. Tahukah kamu zat-zat yang dibuang melalui ginjal? Urea, ammonia, dan air dibuang melalui ginjal berupa urine. Urine yang dihasilkan dalam waktu satu hari kurang lebih 1,5 liter. Berikut beberapa zat yang di ekskresikan melalui ginjal:
a. Urea
Urea dibentuk oleh hati dari protein yang tidak diperlukan darah. Urea terdiri atas zat nitrogen yang beracun bagi darah sehingga harus dibuang. Proses pembuangan ini disebut sebagai ekskresi.
b. Ammonia
Ammonia merupakan hasil dari perombakan protein. Senyawa ini berbahaya bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan secara teratur melalui proses ekskresi,
c. Air
Air sangat penting dalam proses metabolism tubuh, tapi jika jumlah air terlalu berlebih akan membuat konsentrasi darah menjadi tidak konstan. Untuk itu, kelebihan air harus dibuang supaya keseimbangan konsentrasi darah terjaga. Proses ini disebut dengan osmoregulasi.
Ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus. Ginjal terbagi menjadi tiga bagian. Bagian luar ginjal adalah kulit ginjal atau korteks renalis, bagian kedua sumsum ginjal atau medulla, dan bagian ketiga adalah berupa rongga ginjal atau renalis. Berikut bagian-bagian ginjal:
Kulit Ginjal
|
glomerulus |
Kulit ginjal disebut korteks renalis. Korteks renalis tersusun dari sel-sel ginjal atau nefron yang berjumlah lebih kurang satu juta sel. Di dalam kulit ginjal terdapat badan Malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsula Bowman. Glomerulus adalah kumpulan cabang-cabang yang halus atau anyaman pembuluh darah kapiler di bagian korteks, sedangkan kapsula Bowman adalah lapisan yang melingkupi glomerulus, di korteks terjadi penyaringan darah
Sumsum Ginjal
Sumsum ginjal disebut medulla. Medulla berbentuk kerucut atau renal pyramid. Medulla merupakan tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dari kapsula Bowman. Di dalam medulla akan terjadi proses reabsorbsi dan augmentasi oleh tubulus proksimal dan tubulus distal. Lengkung henle juga merupakan bagian dari yang menghubungkan tubulus proksimal dan tubulus distal
Proses pembentukan urine terjadi di ginjal. Proses pembentukan urine adalah sebagai berikut:
1) Darah yang membawa sisa-sisa metabolism protein akan masuk ke ginjal melalui pembuluh darah menuju ke glomerulus.
2) Di dalam glomerulus terjadi peristiwa penyarngan terhadap zat-zat yang larut dalam darah. Zat-zat yang dapat melewati saringan glomerulus adalah zat-zat yang bermolekul kecil, seperti air, garam, ammonia, urea, dan gula, maka zat-zat tersebut disebut dengan filtraglomerulus atau urine primer
3) Urine primer masuk ke kapsula Bowman dan ditampung. Kemudian urine primer tersebut akan diteruskan ke tubulus proksimal.
4) Di dalam tubulus proksimal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan (reabsorbsi), yaitu air, garam, dan gula. Sedangkan zat-zat lainnya yang tidak dapat diserap akan menjadi urine sekunder.
5) Urine sekunder masuk ke dalam tubulus distal dan akan terjadi proses augmentasi atau penambahan zat-zat yang tidak diperlukan dalam urine sekunder sehingga menjadi urine sesungguhnya.
6) Urine sesungguhnya ditampung di tubulus kolektivus, kemudian diteruskan ke ureter dan ditampung kembali di kantung kemih sebelum dikeluarkan melalu uretra.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar kalian yah..